Ketika berada di bulan Rajab, umat Islam akan memperingati satu peristiwa bersejarah yang sangat penting. Ialah Isra Mikraj, perjalanan Rasulullah SAW dari Makkah (Masjidil Haram) hingga ke Sidratul Muntaha dalam satu malam.
Tahun ini, peringatan Isra Mikraj 2024 jatuh pada Kamis, 8 Februari 2024. Namun, apakah kamu tahu peringatannya sudah memasuki tahun Hijriah yang ke berapa?
Kalau kamu sedang mencari informasi tentang Isra Miraj 2024 berapa Hijriah, langsung simak artikel berikut, yuk!
Isra Miraj 2024 Berapa Hijriah?
Jika mengacu pada Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2024 yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama (Kemenag) RI, tahun 2024 masehi meliputi tahun 1445 dan 1446 Hijriah.
Peringatan Isra Miraj 2024 sendiri bertepatan dengan bulan Februari 2024 yang merupakan akhir dari bulan Rajab dan Syakban 1445 H. Ini berarti, Isra Miraj 2024 sudah memasuki tahun 1445 H.
Sebagai informasi tambahan, Isra Mikraj ditetapkan sebagai hari libur nasional di Indonesia. Berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Tiga Menteri, hari libur nasional Isra Mikraj 2024 jatuh pada Kamis, 8 Februari 2024 atau bertepatan dengan 27 Rajab 1445 H.
Selisih Pendapat tentang Waktu Terjadinya Isra Miraj
Dari Studi Analisis Peristiwa Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad menurut Al-Qur’an dan Hadits oleh Aceng Zakaria (2019), Shafiyyurrahman Al-Mubarakfuri mengatakan bahwa setidaknya ada enam perbedaan pendapat tentang waktu terjadinya Isra Mi’raj, yakni sebagai berikut:
Menurut Ath-Thabari, isra terjadi pada tahun ketika Allah memuliakan Rasulullah SAW dengan nubuat.
Menurut Al-Nawawi dan Al-Qurthubi, peristiwa isra terjadi 5 tahun setelah Nabi Muhammad diangkat menjadi rasul.
Menurut Al-Manshurfuri, isra terjadi pada malam 27 Rajab tahun kesepuluh dari nubuat.
Isra terjadi 6 bulan sebelum Nabi Muhammad hijrah ke Madinah atau pada Muharram tahun ke-13 nubuat.
Isra terjadi 1 tahun 2 bulan, tepatnya pada Muharam tahun ke-13 nubuat, sebelum Rasulullah melakukan hijrah.
Isra terjadi 1 tahun sebelum hijrah atau pada Rabiul Awal tahun ke-13 nubuat.
Dari kesemua pendapat di atas, pendapat paling populer adalah yang menyatakan bahwa Isra Mi’raj terjadi pada 27 Rajab. Pernyataan serupa juga dilontarkan oleh Ustaz Adi Hidayat dalam salah satu video tausiahnya.
“Di antara sekian banyak momentum yang terjadi, yang paling populer dalam satu riwayat, sekalipun ada perbedaan-perbedaan riwayat, riwayat yang paling populer di bulan ini (bulan Rajab) terjadi peristiwa Isra dan Mi’raj,” ujar Ustaz Adi Hidayat dalam video “Amalan dan Keutamaan Bulan Rajab” yang diunggah di kanal YouTube Adi Hidayat Official, dilihat detikSumut, Rabu (17/1/2024).
Terlepas dari tanggal mana yang paling benar, pemerintah Indonesia menetapkan libur Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW pada tanggal 27 Rajab setiap tahunnya.
Sejarah Isra Miraj
Berdasarkan Tafsir tentang Peristiwa Isra’ Mi’raj oleh Haris (2015), terdapat sebuah hadis tentang Isra dan Mikraj Nabi Muhammad. Hadis tersebut bersifat mutawatir atau diriwayatkan oleh banyak orang.
Dalam kitabnya Al Isra’ wal Mi’raj, Al Albani menyebutkan bahwa ada 16 sahabat yang meriwayatkan peristiwa Isra Miraj, antara lain Anas bin Malik, Abu Dzar, Malik bin Sha’sha’ah, Ibnu ‘Abbas, Jabir, Abu Hurairah, Ubay bin Ka’ab, Buraidah ibnul Hushaib Al-Aslamy, Hudzaifah ibnul Yaman, Syaddad bin Aus, Shuhaib, Abdurrahman bin Qurrath, Ibnu “Umar, Ibnu Mas’ud, ‘Ali bin Abi Thalib, dan ‘Umar bin Khattab.
Salah satu riwayat tentang sejarah Isra Miraj dapat dilihat Hadis Bukhari Nomor 2968. Berikut isi selengkapnya:
… Telah bercerita kepada kami Anas bin Malik, dari Malik bin Sha’sha’ah radliallahu ‘anhuma, berkata, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Ketika aku berada di sisi Baitullah antara tidur dan sadar”.
Lalu Beliau menyebutkan, yaitu, “Ada seorang laki-laki di antara dua laki-laki yang datang kepadaku membawa baskom terbuat dari emas yang dipenuhi dengan hikmah dan dan iman, lalu orang itu membelah badanku dari atas dada hingga bawah perut, lalu dia mencuci perutku dengan air zamzam kemudian mengisinya dengan hikmah dan iman.
Kemudian aku diberi seekor hewan tunggangan putih yang lebih kecil dari pada baghal, tetapi lebih besar dibanding keledai bernama Al-Buraq. Maka, aku berangkat bersama Jibril Alaihissalam, hingga sampai di langit dunia.
Lalu ditanyakan, “Siapakah ini?” Jibril menjawab, “Jibril.” Ditanyakan lagi, “Siapa orang yang bersamamu?” Jibril menjawab, “Muhammad.” Ditanyakan lagi, “Apakah dia telah diutus?” Jibril menjawab, “Ya.” Maka dikatakan, “Selamat datang, sebaik-baik orang yang datang telah tiba.” Kemudian aku menemui Adam AS dan memberi salam kepadanya lalu dia berkata, “(Ucapan) selamat datang bagimu dari anak keturunan dan nabi.”
Kemudian kami naik ke langit kedua lalu ditanyakan, “Siapakah ini?” Jibril menjawab, “Jibril.” Ditanyakan lagi, “Siapa orang yang bersamamu?” Jibril menjawab, “Muhammad.” Ditanyakan lagi, “Apakah dia telah diutus?” Jibril menjawab, “Ya.” Maka dikatakan, “Selamat datang baginya dan ini sebaik-baiknya kedatangan orang yang datang.” Lalu aku menemui Isa dan Yahya AS lalu keduanya berkata, “Selamat datang bagimu dari saudara dan nabi.”
Kemudian kami naik ke langit ketiga lalu ditanyakan, “Siapakah ini?” Jibril menjawab, “Jibril.” Ditanyakan lagi, “Siapa orang yang bersamamu?” Jibril menjawab, “Muhammad.” Ditanyakan lagi, “Apakah dia telah diutus?” Jibril menjawab, “Ya.” Maka dikatakan, “Selamat datang baginya dan ini sebaik-baiknya kedatangan orang yang datang.” Lalu aku menemui Yusuf AS dan memberi salam kepadanya lalu dia berkata, “Selamat datang bagimu dari saudara dan nabi.”
Kemudian kami naik ke langit keempat lalu ditanyakan, “Siapakah ini?” Jibril menjawab, “Jibril.” Ditanyakan lagi, “Siapa orang yang bersamamu?” Jibril menjawab, “Muhammad.” Ditanyakan lagi, “Apakah dia telah diutus?” Jibril menjawab, “Ya.” Maka dikatakan, “Selamat datang baginya dan ini sebaik-baiknya kedatangan orang yang datang.” Lalu aku menemui Idris AS dan memberi salam kepadanya lalu dia berkata, “Selamat datang bagimu dari saudara dan nabi.”
Kemudian kami naik ke langit kelima lalu ditanyakan, “Siapakah ini?” Jibril menjawab, “Jibril.” Ditanyakan lagi, “Siapa orang yang bersamamu?” Jibril menjawab, “Muhammad.” Ditanyakan lagi, “Apakah dia telah diutus?” Jibril menjawab, “Ya.” Maka dikatakan, “Selamat datang baginya dan ini sebaik-baiknya kedatangan orang yang datang.” Lalu aku menemui Harun AS dan memberi salam kepadanya lalu dia berkata, “Selamat datang bagimu dari saudara dan nabi.”
Kemudian kami naik ke langit keenam lalu ditanyakan, “Siapakah ini?” Jibril menjawab, “Jibril.” Ditanyakan lagi, “Siapa orang yang bersamamu?” Jibril menjawab, “Muhammad.” Ditanyakan lagi, “Apakah dia telah diutus?” Jibril menjawab, “Ya.” Maka dikatakan, “Selamat datang baginya dan ini sebaik-baiknya kedatangan orang yang datang.” Kemudian aku menemui Musa AS dan memberi salam kepadanya lalu dia berkata, “Selamat datang bagimu dari saudara dan nabi.” Ketika aku sudah selesai, tiba-tiba dia menangis. Lalu ditanyakan, “Mengapa kamu menangis?” Musa menjawab, “Ya Rabb, anak ini yang diutus setelah aku, umatnya akan masuk surga dengan kedudukan lebih utama dibanding siapa yang masuk surga dari umatku.”
Kemudian kami naik ke langit ketujuh lalu ditanyakan, “Siapakah ini?” Jibril menjawab, “Jibril.” Ditanyakan lagi, “Siapa orang yang bersamamu?” Jibril menjawab, “Muhammad.” Ditanyakan lagi, “Apakah dia telah diutus?” Jibril menjawab, “Ya.” Maka dikatakan, “Selamat datang baginya dan ini sebaik-baiknya kedatangan orang yang datang.” Kemudian aku menemui Ibrahim AS dan memberi salam kepadanya lalu dia berkata, “Selamat datang bagimu dari saudara dan nabi.”
Kemudian aku ditampakkan al-Baitul Ma’mur. Aku bertanya kepada Jibril, lalu dia menjawab, “Ini adalah al-Baitul Ma’mur, setiap hari ada tujuh puluh ribu malaikat mendirikan salat di sana. Jika mereka keluar (untuk pergi salat), tidak ada satu pun dari mereka yang kembali.”
Kemudian diperlihatkan kepadaku Sidratul Muntaha yang ternyata bentuknya seperti kubah dengan daun jendelanya laksana telinga-telinga gajah. Di dasarnya ada empat sungai yang berada di dalam (disebut Bathinan) dan di luar (Zhahiran).” Aku bertanya kepada Jibril, maka dia menjawab, “Adapun Bathinan berada di surga, sedangkan Zhahiran adalah an-Nail dan al-Furat (dua nama sungai di surga).”
Kemudian diwajibkan atasku salat lima puluh kali. Aku menerimanya hingga datang Musa AS menemuiku dan bertanya, “Apa yang telah kamu lakukan?” Aku jawab, “Aku diwajibkan salat lima puluh kali.” Musa berkata, “Akulah orang yang lebih tahu tentang manusia daripada kamu. Aku sudah berusaha menangani Bani Isra’il dengan sungguh-sungguh. Dan ummatmu tidak akan sanggup melaksanakan kewajiban salat itu. Maka itu, kembalilah kamu kepada Rabbmu dan mintalah (keringanan).”
Maka aku meminta keringanan lalu Allah memberiku empat puluh kali salat lalu (aku menerimanya dan Musa kembali menasehati aku agar meminta keringanan lagi), kemudian kejadian berulang seperti itu (nasehat Musa) hingga dijadikan tiga puluh kali lalu kejadian berulang seperti itu lagi hingga dijadikan dua puluh kali kemudian kejadian berulang lagi hingga menjadi sepuluh lalu aku menemui Musa dan dia kembali berkata seperti tadi hingga dijadikan lima waktu.
Lalu kembali aku menemui Musa dan dia bertanya, “Apa yang kamu dapatkan?” Aku jawab, “Telah ditetapkan lima waktu.” Dia berkata seperti tadi lagi. Aku katakan, “Aku telah menerimanya dengan baik.” Tiba-tiba ada suara yang berseru, “Sungguh Aku telah putuskan kewajiban dari-Ku ini dan Aku telah ringankan buat hamba-hamba-Ku dan Aku akan balas setiap satu kebaikan (salat) dengan sepuluh balasan (pahala).”
(HR. Bukhari no. 2968)
Berdasarkan informasi di atas, dapat detikers pahami bahwa peringatan Isra Miraj 2024 telah memasuki tahun 1445 H. Terlepas dari perselisihan pendapat, Isra Mikraj tahun ini jatuh pada 27 Rajab 1445 H atau Kamis, 8 Februari 2024.
Baca artikel detiksumut, “Isra Miraj 2024 Berapa Hijriah? Ini Penjelasan hingga Sejarah Singkatnya” selengkapnya https://www.detik.com/sumut/berita/d-7182930/isra-miraj-2024-berapa-hijriah-ini-penjelasan-hingga-sejarah-singkatnya.
Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar